Kuliah Umum Biologi Vertebrata Bersama Febri Anggriawan Widodo, S.Hut., M.Sc.: Praktisi dari World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia

Kuliah umum merupakan suatu bentuk kegiatan dimana mahasiswa mendapatkan wawasan langsung dari praktisi di bidang tertentu di luar jam perkuliahan rutin. Adanya kuliah umum ini diharapkan dapat membawa mahasiswa lebih terhubung dengan kehidupan kampus dan dapat melihat gambaran di luar kampus sehingga dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan semangat dalam mempelajari biologi. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Departemen Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Anna Rakhmawati, M.Si., saat membuka Kuliah Umum Biologi Vertebrata yang digelar Departemen Pendidikan Biologi FMIPA UNY dengan tema “Biodiversitas Indonesia: Mitigasi Ancaman Biodiversitas Indonesia” pada Senin (20/05/24) secara luring di Ruang Sidang 2 FMIPA UNY.

Kegiatan yang diikuti oleh 105 mahasiswa Departemen Pendidikan Biologi FMIPA UNY ini menghadirkan narasumber seorang Tiger Project Executant and Conservation Science dari WWF Indonesia, yaitu Febri Anggriawan Widodo, S.Hut., M.Sc. Dalam presentasi yang disampaikan oleh Bapak Febri, disoroti tentang pentingnya mitigasi ancaman terhadap biodiversitas di Indonesia. Indonesia, dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya, menghadapi berbagai ancaman langsung seperti hilangnya habitat, fragmentasi, dan perburuan liar, serta ancaman tidak langsung yang muncul dari interaksi manusia dan lingkungan. Beliau juga menekankan bahwa pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia memerlukan pendekatan yang inklusif, melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga masyarakat lokal, serta pentingnya integrasi antara strategi konservasi dengan pembangunan berkelanjutan.

Dalam konteks global, Bapak Febri menjelaskan bahwa upaya konservasi tidak bisa dipisahkan dari konektivitas dengan inisiatif internasional. Ia menyoroti pentingnya adopsi praktik konservasi global untuk memperkuat perlindungan spesies di Indonesia. Dalam penyusunan strategi dan rencana aksi konservasi, beliau menyarankan perlunya pendekatan yang bersifat multidisiplin dan jangka panjang, dengan memperhatikan berbagai faktor ekologis, sosial, dan ekonomi. Tantangan utama yang dihadapi termasuk keterbatasan sumber daya, regulasi, dan konflik manusia-satwa, yang memerlukan solusi berbasis kerjasama multipihak serta pemantauan dan evaluasi berkelanjutan.

Melalui kuliah umum ini, diharapkan para peserta dapat memahami urgensi dan kompleksitas konservasi biodiversitas di Indonesia serta memperoleh wawasan mendalam tentang strategi yang diperlukan untuk melindungi keanekaragaman hayati kita. Pengetahuan yang didapat diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong peserta untuk berkontribusi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan, baik melalui penelitian, kebijakan, maupun aksi nyata di lapangan, guna memastikan keberlanjutan sumber daya alam Indonesia bagi generasi mendatang. Selain itu, diharapkan kuliah umum ini juga dapat menjalin kerjasama dalam bidang penelitian tugas akhir mahasiswa (skripsi) antara mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi maupun Program Studi Biologi dengan WWF.

Oleh: N A Z